MARTAPURA – Muhammad Rifki Fadilah, bocah berumur 10 tahun yang beralamat di Desa Jingah Habang Ilir, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar harus terbaring di rumah sakit dan mengalami koma sudah 8 hari (sampai sekarang) setelah menjadi korban tabrak lari.
Rifki Fadilah menjadi korban tabrak lari yang terjadi di jalan bypass Sungai Ulin Mataraman pada 8 hari yang lalu sehingga ia sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Anshari Saleh, Kota Banjarmasin.
Hal ini disampaikan oleh kordinator penggalangan dana, Warhamni. Ia mengatakan, pihaknya yakni warga Karang Intan telah melakukan penggalangan dana hingga turun ke jalan.
“Kami melakukan penggalangan dana di dua tempat, yakni di Jalan PHM Noor, dan di Jalan Sungai Ulin Mataraman. Hasilnya akan kami serahkan langsung untuk mengurangi beban dari keluarga ananda Rifki,” ujar Warhamni Selasa (17/12/2024).
“Dan saya juga baru mendapatkan informasi bahwa untuk biaya operasi anak ini adalah 50 juta Rupiah,” lanjutnya lagi.
Oleh karena itu, karena banyaknya dana yang dibutuhkan sedangkan orang tuanya Rifki tidak mampu, ia berharap kepada Pemkab dan para dermawan, pengusaha untuk bisa membantu meringankan beban keluarga anak ini.
“Infonya tindakan lebih lanjut memerlukan 50 juta, saya sebagai Koordinator lapangan penggalangan dana kemungkinan bisa melakukan penggalangan yang kedua,” tuturnya.
Warhamni mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa Rifki, terlebih orang tua Rifki adalah buruh petik kembang.
“Infonya ada pembekuan darah pada otak korban sehingga tidak sadarkan diri. Kemungkinan dokter akan mengambil tindakan, cuma dana nya sekitar 50 juta,” beber tokoh masyarakat Karang Intan ini.
“Semoga ananda Rifki bisa kembali sembuh seperti semula, dan tentunya semoga mendapatkan bantuan dari pemerintah ataupun dermawan,” pungkasnya.