BANJARMASIN, penamerah.com – Seruan solidaritas bagi rakyat Palestina kembali menggema di Kota Banjarmasin. Ratusan warga yang tergabung dalam Forum Peduli Pembebasan Palestina (FP3) Provinsi Kalimantan Selatan turun ke jalan menggelar aksi damai di kawasan Simpang 4 Hotel A, Jalan Pangeran Samudra, Jumat (17/10/2025) sore.
Sekitar 300 peserta hadir dalam aksi yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 17.00 WITA. Massa membawa bendera, poster, dan spanduk bertuliskan pesan dukungan bagi kemerdekaan Palestina serta seruan boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.
Koordinator Lapangan, Wahyudi Noor Arifin, memimpin jalannya aksi dengan semangat tinggi. Ia menyampaikan terima kasih kepada Polda Kalimantan Selatan atas dukungan dan pengamanan yang membuat aksi berjalan aman dan tertib.
“Kami mengapresiasi jajaran Polda Kalsel yang sudah memberikan ruang bagi kami menyuarakan solidaritas kemanusiaan. Ini bukti bahwa kepedulian terhadap Palestina bisa disampaikan dengan damai dan bermartabat,” ujarnya di hadapan peserta aksi.
Dalam orasinya, FP3 Kalsel menyerukan agar masyarakat Kalimantan Selatan bersikap tegas memboikot produk Israel, serta mengecam agresi militer yang menewaskan banyak warga sipil di Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan.
“Boikot adalah bentuk nyata perjuangan kita. Ini bukan hanya soal politik, tapi soal kemanusiaan,” tegas Wahyudi.
FP3 juga mendesak pemerintah Indonesia untuk menunjukkan ketegasan sikap di level internasional, termasuk dengan menolak keikutsertaan atlet Israel dalam ajang olahraga global, sebagai wujud konsistensi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Menutup aksi, massa FP3 menggelar doa bersama untuk keselamatan warga Palestina dan para relawan kemanusiaan yang berada di medan perang. Mereka juga membagikan brosur dan selebaran berisi seruan dukungan dan ajakan solidaritas bagi Palestina.
Aksi damai ini menjadi simbol bahwa kepedulian terhadap Palestina tetap hidup di hati masyarakat Kalimantan Selatan — sebuah pesan kuat bahwa suara kemanusiaan tak akan pernah padam. (sairi)




