MARTAPURA – Dalam rapat yang digelar oleh unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar pada Kamis (8/5/2025), muncul pernyataan bahwa PS Barito Putera tidak pernah memberikan retribusi kepada Pemerintah Daerah.
Namun faktanya, setiap laga PS Barito Putera yang digelar di Stadion Demang Lehman, pihak manajemen klub rutin menyetorkan pajak keramaian senilai Rp30 hingga Rp40 juta.
“Setahu saya, PS Barito selalu setor. Saya pegang datanya. Tapi tadi Kadisbudporapar dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan bilangnya tidak ada,” ujar anggota DPRD Banjar, Hasan Hamdan, saat rapat berlangsung.
Saat dihubungi kembali via seluler, Hasan menegaskan bahwa retribusi tersebut disetorkan setiap kali pertandingan digelar.
“Bukan BPKAD yang menyebut tidak ada retribusi, tapi Kadisporapar dan Asisten. Saya juga sudah konfirmasi ke BPKAD, dan ternyata retribusinya memang ada setiap laga,” jelasnya.
Hasan juga menyatakan akan mengambil langkah-langkah sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pengawas pemerintahan apabila ditemukan adanya penyimpangan.
Sementara itu, Asisten I Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banjar, Ikhwansyah, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengakui bahwa pernyataan sebelumnya dari Kadisbudporapar disebabkan oleh kurangnya koordinasi antar sektor.
“Kami akui ada miskomunikasi. Memang benar, setiap laga PS Barito Putera selalu menyetorkan pajak keramaian atau hiburan ke daerah,” ujar Ikhwansyah pada Jumat (9/5/2025).
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar tersebut menambahkan bahwa pihaknya akan meningkatkan koordinasi ke depan agar tidak terjadi kekeliruan serupa.
“Pastinya kita ingin lebih baik lagi ke depannya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Asli Daerah (BPKAD) melalui Kabid Pengendalian dan Pendapatan, Bahruddin, menyatakan bahwa manajemen PS Barito Putera selalu memenuhi kewajibannya membayar pajak keramaian sesuai dengan jumlah tiket yang terjual.
“Biasanya sekitar Rp30 hingga Rp35 juta, tapi kalau penuh bisa mencapai Rp40 juta per pertandingan,” ungkap Bahruddin.